Berani Lebih Mandiri Sebagai Ibu Hamil

14 April 2015
Assalamualaikum wr.wb.
sejak duduk di bangku kuliah, menjadi mahasiswa, saya tinggal terpisah dengan orangtua. Yah meski tidak jauh-jauh amat antara Makassar dan Gowa, tiap weekend atau libur kuliah cuma makan waktu satu jam. kalau weekend atau libur kuliah, balik lagi ke rumah orangtua. Berbeda memang dengan teman yang datang dari daerah, nge kost dan merantau untuk kuliah. Tingkat mandirinya berbeda mungkin ya. Heheh...  Tapi berawal dari situlah saya jadi belajar mandiri. 

Setelah lulus kuliah, kemudian bekerja, hingga akhirnya saya pun menikah, masih harus dituntut oleh keadaan untuk tetap mandiri loh... pasalnya apa? Saya dan suami LDM (Long Distance Marriage) suami tugas di Jakarta. Belum langsung ikut suami karena waktu itu masih proses kontrak kerja sebelum resign.

konsep mandiri yang saya ketahui dasarnya adalah tidak bergantung pada oranglain. Memang sih sebagai manusia kita ini adalah makhluk sosial.. tidak bisa sendiri. Pasti membutuhkan oranglain. 

Apalagi untuk seorang wanita yang notabenenya paling banyak membutuhkan bantuan atau kehadiran oranglain di sekitarnya. Entah itu dalam hal bekerja, belajar, dan hal lainnya. Wanita sering dianggap makhluk yang lemah sehingga mind set orang kebanyakan menganggap bahwa wanita itu tidak bisa melakukan sesuatu pekerjaan atau urusan sendirian. Dikiranya selalu akan membutuhkan bantuan dan paling parahnya sampai dibilang makhluk paling menyusahkan. 

Waktu berlalu, sebulan setelah saya menikah, alhamdulillah langsung diberi amanah untuk jadi Ibu hamil. yah meski karena LDM dengan suami, saya masih tinggal dengan orangtua jadinya. Tapi bukan berarti saya harus jadi putri manja yang diam dirumah dan menyerahkan semua urusan ke orang rumah. Apa mentang-mentang kita hamil jadi enteng untuk bermanja-manja...? no.. No..no.. heheh saya harus kian mandiri. Justru disinilah kemandirian yang saya bangun dan saya pelajari sejak dulu, diuji. 

Kan justru Saya harus dong #BeraniLebih mandiri meski berpredikat sebagai Ibu Hamil. sedih atau bahagia? saya malah bahagia loh... Memang sih pada awal kehamilan, metabolisme tubuh melemah jadi belum bisa fight sendirian pastilah meminta bantuan keluarga. Setelah masa hamil muda lewat (masa ngidam*) saya tak lagi memita bantuan keluarga untuk mengantar kemana-mana, maklum saya masih sering aktif beraktifitas di berbagai kegiatan komunitas meski lg hamil hehehe. Tidak enak juga kalau terlalu sering meminta tolong oranglain untuk jadi sopir, tidak enak memerintah kesini kesitu. Akhirnya pun saya #BeraniLebih sendirian mengurus kegiatan saya selama hamil

Kalau masih merasa bisa sendiri, kenapa harus merepotkan oranglain kan? Hehe banyak yang bilang saya #beraniLebih sekaliiii... nyetir dalam keadaan hamil apa tidak takut kehamilannya terganggu? InsyaAllah tidak, asalkan kita tau kiat-kiat dan tips triknya hehehe tentu saja juga harus rajin mengecek kesehatan. Kalau merasa sedang tidak sanggup menyetir ya jangan menyetir. Begitupun sebaliknya. 

Ibu hamil aktif, janin didalam juga akan aktif namun memang harus ingat kesehatan jangan sampai kecapekan.  Ada juga yg bertanya apa tipsnya sampai meski usia kandungan sudah tergolong hamil besar tp masih bisa #beraniLebih mengurus-ngurus kelengkapan pralahiran seperti hunting Rumah sakit bersalin, mengantri untuk mengurus berkas kesehatan dan lain sebagainya? Saya bilang itulah namanya "the power of women" , "Light of Women" :) tips utamanya hanyalah niat, berniat mandiri. kemudian berdoa lalu biarkan Allah mampukan kita. wassalam :)

Line id : zilqiahangraini
instagram : @Qiahre


Tulisan ini disertakan untuk Kompetisi Tulisan Pendek LIGHT OF WOMAN

Post Comment
Post a Comment

Auto Post Signature