CopyPaste from Ur Heart

04 July 2012

hmmm.. saya pernah ketampar sama perkataan seorang teman ke saya,  dia rekan kerja saya di bagian design majalah muslim lokal di Makassar sini. 

suatu hari itu kita berdua lagi meeting skalian kerja bareng soal design layout pembahasan hijab tutorial. mauku dan maunya jelas berbeda secara dia itu cowo yang ga ngerti apa2 tentang urutan2 hijab tutorial sedangkan saya, malah paling mengerti tentang hal itu jadi kita berdua disuruh bareng kerjanya biar nyambung. 

nah dan setelah saya menjelaskan tentang layout saya sembari nunjukin sebuah layout majalah yg khusus publishing tentang hijab tutorial, layoutnya hanya kotak2 sederhana dan minimalis gitu.

saya bicara panjang lebar ke dia sembari nunjukin ke dia majalah itu yang tampil di layar laptop saya
dia ga banyak bicara cuma ngeliatin saya terus ngomong :p
dan sekalinya bicara dia seakan nampar T_T
dia bilang, "Kamu terlalu sering liat punya orang! terlalu menggebu sama hasil karya oranglain sampe2 ga sadar kalau kamu tuh barusan mempersentasekan karya orang ke saya bukan malah karya kamu."
SuperJLEB !!


saya cm diem sambil nyengir sesekali, dan ngeles , "Yaudah kak maap intinya ya bikinnya kayak gitu aja hehehe.." kemudian dia malah balas "Gak mau buat yang beda? ala kamu? atau ala brand kita?" lama kemudian akhirnya layout itu jadi tanpa hasil dari meniru :)
 hari lain di cerita lain, saya sedang leha-leha dengan facebook saya, menemukan inbox yang isinya memuji saya heheh sy hanya berucap MasyaAllah dan skaligus terimakasih juga ke dia. sebab kata kakak ustads kalau ada yang memuji kita , kita wajib berucap MasyaAllah agar pujian itu kembali ke sang pencipta.

jangan kayak si Saidiman Ahmad yang begitu hebat memuji matahari di pagi dn sore hari lantas melupakan siapa yang menciptakan matahari heehe :D ouh oke lanjut. 

dan nah isi pesan itu kemudian dia merasa terharu saya menkonfirmasi pertemanannya lalu merasa salut dan bangga padaku (oke agak lebay) dan yang lebih parahnya lagi dia berujar "Pengen kayak kak Qiah," menurutku itu sudah sangat amat lebay bahkan itu merendahkan dirinya sendiri, dengan begitu secara tidak sadar dia sudah merasa tidak mensyukuri nikmat yang Allah berikan.

cerita baru lagi saya dapati dari seseorang yang entah sengaja atau tidak dia meng-copy beberapa karya foto dan tulisanku (padahal tulisan asal2an juga) tanpa izin dariku dan mengganti watermark namaku dengan namanya. hati ini sedikit jengkel sih , kesal malah, ahhaha tapi saya bisa apa?

dunia maya memang tidak bisa mempatenkan hal2 tersebut ngga ada karya yang benar2 murni semuanya bisa saja itu disebut inspirasi. disini saya jengkel bukan karena saya bangga dengan karya saya atau karena nama saya harus tercantum! saya harus terkenal! oh sorry ! maksudnya bukan begitu :)
jengkel dan kesal karena karya kita dicopy itu fitrah sebenarnya perasaan yang refleks ada sebagai wujud penghargaan saya sendiri terhadap karya saya itu. karena apa? ya karena saya tau proses2 yang saya lalui itu seperti apa dan bagaimana sampe bisa menghasilkan karya itu.

dan itu bisa saya katakan si orang yang mengcopy itu telah membunuh karakternya sendiri.  dia tidak mau memperbaiki dirinya juga. sebab Allah telah memberikan semua umatNYA segudang potensi untuk dikembangkan, secerdas-cerdasnya akal untuk digunakan, seluas-luasnya ilmu untuk dipelajari, sejernih-jernihnya hati untuk diselami, sebaik-baik Agama (Islam) sebagai penuntun kehidupan. so gak adalagi alasan untukmu tak mau berupaya memperbaiki diri.

silahkan mengcopy paste tapi ambil lah dari hatimu sendiri 
wassalam .
:)

1 comment on "CopyPaste from Ur Heart"
  1. "Joker" said: why so serious?
    Tak mengapa orang memberi Pujian, tp yg mmbuat sya salut Qiah mmpu menyadari kalo Pujian itu hanyalah 'Ujian yg brsembunyi dibalik huruf "P". Sy pun prnah mndapati karya sy dibajak. Ketika ssorang mlakukanx sy tdk kberatan sama sekali mskipun sampai si pelaku mnjadikanx sbgai suatu peluang bisnis. Bukankah sebaik-baiknya ilmu adalah yg mampu mninggalkan syafaat, apalagi sampai mampu mndatangkan rejeki bagi ssorang. Mungkin begitulah cara dunia kini mmprlakukan Pelaku Seni. Setidak-tidakx jika kita mampu 'meng-ikhlas-kanx, yg positif akan lebih banyak ketimbang negatifnya. Salam.

    ReplyDelete

Auto Post Signature