Jangan Jadi Istri Over Sharing

14 November 2016
Tahun ini usia pernikahan saya memasuki yang ke 3 tahun, masih terbilang seumur jagung memang, pengalaman yang kami kecap selama ini belum apa-apa dibandingkan dengan jalannya pernikahan Mbak, Kakak, dan teman-teman skalian yang sudah belasan tahun, menempuh golden age anniversary, atau setengahnya mungkin hehe. Lingkungan pertemanan saya tidak berbatas ke yang seusia saya saja, saya juga berbaur dengan kakak-kakak keren yang usia pernikahannya sudah belasan dan puluhan tahun dari saya. Saya biasa dapat wejangan-wejangan penting dari mereka, tentang bagaimana menjaga keharmonisan rumah tangga, hubungan dengan suami, mertua, ipar, merawat anak, dan lain sebagainya. Tentunya ini setelah Ummi dan tante-tante saya :) 

Alhamdulillah juga genap setahun saya dan suami tidak LDR-an, menetap di Makassar. Sudah tidak jauh-jauhan lagi kayak 2 tahun kemarin, bolak-balik Jakarta-Makassar hehehe. Tapi ya semuanya bisa di handle kok, sebagaimana kita ketahui, sekarang tuh sudah masuk era digital, social media pun sudah banyak yang jadikan sebagai profesi. Cinta bisa bersemi, jadi menikah, dan lain sebagainya juga tidak lepas dari bantuan digital. Apalagi kalau cuma pisah jarak, bisa telponan, whatssapp-an, line video call, dan saling stalking timelline sosmed masing-masing. 

Perihal sosmed ini, saya dan suami punya kesepakatan penting, suami tidak menghalang-halangi saya bersosmed, tapi suami saya punya aturan yang dia terapkan untuk saya. Apa saja itu ?
  • Tidak foto dengan teman lelaki (kecuali keluarga) berdekatan. Kalau lagi di acara reunian, atau kawinan teman, atau suatu event, mau foto-foto bareng, meski rame-rame, harus cari posisi deket sama teman cewek, diapit temen cewek. baru boleh upload fotonya :D
  • Foto selfie, share di akun instagram yang di private, dan followernya hanya cewek semua (ada cowok berarti keluarga) makanya aku punya akun public yang isinya tidak ada saya di dalamnya, cuma hasil2 jepretan dan dokumentasi event hehehe. Foto selfienya juga just smile biasa aja, bibir jangan di manyun-manyunin, monyong-monyongin, muka dibengkok kiri-kanan. 
  • Jangan update status sok idealis sebelum diskusi sama suami. HAHAHA kadang memang saya suka petchaaaaaaahhh ngupdate status, marah dikit sama situasi kondisi atau kesel sama seseorang langsung ngupdate status ngatain, nyinggung, no mention-ing, dan sebagai2nya hahaha yang kata suami itu "anak alay" bukan "seorang istri" dan memang kesannya sama yang baca mungkin bakal dibilang "Ini suaminya kemana? gak diajarin??" :p jadi memang harus ada pembeda, status waktu masih gadis dengan updatean status sudah bersuami :D
  • Foto OOTD-an mau di share jangan kontinyu, kalau mau ya sesekali atau pas memang itu "kerjaan", dan itu harus sambil gendong anak. wkwkkw
  • Chattingan sama teman cowok, dia sebaiknya jangan panggil Beb, say, syg ! yaiyalah wkwkkw. Dulu pernah kejadian, awal-awal nikah, chattingan sama temen cowok yang memang udah akrab, and the gank saya memang. Chattingan dia ke saya pake "Oke say", "siap beb", kayak-kayak gitu, eh di temen langsung di delete sama suami, di blokir! wkwkkwk akhirnya saya kasih tau mereka, sekarang kalian-kalian jangan panggil saya lagi sama sapaan kayak gitu ya Bro! hahahaha. Untung mereka paham ;)
  • Upload hadiah dari Suami,  Saya kalau minta sesuatu sama suami trus dibeliin ini itu, pasti suami kasih syarat "Iye kubelikanki, tapi janganmi upload nah di sosmed!" Dia tau istrinya tukang pamer kah ? T_T ahahaha tahaaaaaan kan ga upload? ya tahan lah, mending milih untuk dibelikan kan? kwkwkwkw.
Dan yang paling penting dari semua itu adalah : Jangan sampai public tau kalau kita lagi marahan! :) Suamiku pernah bilang, "Sayang... kalau marahki sama saya, marahmaki, tapi cukup saya saja yang tau kalau kita marah..."  awal-awal menahan buat gak update kalau saya lagi marah dan dongkol banget itu susyaaaaaaah! wkkwkw saya tetep update!! tapi bukan dengan status, dengan gambar-gambar, meme-meme, dan quote pic yang menjurus dan ngena! HAHAHA!

Tapi pas baikan, saya langsung hapus aja itu uploadan hehehe, jadinya berpikir kenapa ya sampe upload gituan sgala. Kan suami sudah bilang, ada apa-apa ya langsung saja beritahu. kalau susah diungkap kata, ya bisa kirim whatsapp. Dan juga ya kalau misalnya saya berbuat sesuatu yang sebenarnya itu tidak baik, suami juga tidak langsung menegur dengan larangan mentah-mentah, suami saya kirim link! Iya link yang isinya artikel tentang rumahtangga. Supaya saya baca dan saya tahu sebaiknya saya jangan begini, jangan begitu, karena begini, karena begitu. Suami juga sabar menunggu kesadaran saya untuk paham sama link kirimannya. HAHAHA!

Teman-teman yang lain biasa kan melihat ada yang update quote pic tentang suami, paling sering itu yang bunyinya begini : "Sebaik-baiknya seorang lelaki ialah yang paling baik terhadap istrinya" kemudian quote pic itu di tag ke sang suami. Yang liat bakal jadi berpikir, "Kasihan jadi selama ini suaminya gak berkelakuan baik sama dia?", "Wah, suaminya begitu toh?", dan lain sebagainya. 

Meskipun nih ya istri yang update quote pic itu belum tentu mengupload karena mau menyinggung suamiya. Bisa jadi karena memang suaminya udah yang paling berkelakuan baik ke dia. Tapi ditanggapi gimana sama si pembaca. Atau juga yang upload cuma mau memberi wejangan untuk teman-temannya yang menyandang status suami. hmm.. hmmm.. yang begitu saja juga banyak komentar dari berbagai sudut pandang, tapi kalau yang sampai update status malah langsung menceritakan kronoligis pertengkarannya sama suami. -_-" lah gimana?!

Update status tentang keadaan rumahtangga kita sebenarnya wajar kalau masih pengantin baru, atau yang nikah muda, karena masih labil kan ya kami-kami ini. Mau cari tempat ngadu yang siapa tau langsung masuk komunitas istri-istri kece atau apalah gitu hihik. Yang mengherankan saya adalah, kakak-kakak senior usianya diatas saya, masih banyak juga yang sering begitu. Share quotepic, atau status yang bernada singgungan ke suaminya, trus di tag dengan harapan suami tercolek. Oh please... 
  • Bikin updatean status biar suami yang cuek jadi tersinggung dan bisa merubah sikapnya.
  • Update status biar suami yang kurang ngasih uang jajan ke istri bisa tersinggung dan kemudian hari, dapat rejeki berlimpah lalu semua dikasih ke istrinya.
  • Update status biar suami yang lebih sering di luar rumah ngumpul sama temannya, tersinggung, dan setelah baca status itu si suami jadi sering di rumah terus.
  • Update status biar suami yang boros bisa tersinggung, dan setelah baca status istri, si suami rajin nabung. 
  • dan banyak lagi
Lebih gimana gitu nya lagi yang di share quote pic islami. Kasian para suami diserang dengan uploadan2 hadits dari sang istri di sosmednya. Share hadits tentang rumahtangga memang baik, tapi pernah tidak kita berpikir dari sisi perspektif lain, ya seperti tadi di atas. Kalau misalnya kita mau berdakwah, menyebar inspirasi dan berbagi ilmu agama, masa iya harus tentang kesalahan-kesalahan sang suami terus yang di update?! Kebayang tidak pemikiran pembaca terhadap kita yang update status? ehehhehe ya seperti saya, saya kalau liat status update kayak gitu, ya pertama skali mikirnya bakal merasa kalau si Mbak yang update itu lagi ada masalah sama suaminya. 
Pernikahan itu merupakan kehidupan orang dewasa, banyak hal yang harus dihadapi dan diselesaikan dengan pikiran orang yang dewasa, bukan dengan pikiran kanak-kanak. Tidak salah kalau dikatakan untuk menikah itu memang butuh ilmu syar‘i, baik pihak istri maupun pihak suami sebagai qawwam (pemimpin) bagi keluarganya. Karena dengan ilmu yang disertai amalan, akan tegak segala urusan dan akan lurus jalan kehidupan. Namun sangat disayangkan, sisi yang satu ini sering luput dari persiapan dan sering terabaikan. Ada memang yang share ilmu semua tapi dijadikan salah tempat dan moment. 

Buktinya juga ya itu, kita sering over sharing membahas masalah yang bikin galau di rumahtangga. Semua kesalahan suami di update, ngambek sama suami dilaporin ke sosmed, suaminya pulang malam, gak kasih uang, dan sebagainya itu kenapa bisa ketahuan tuh yang gitu-gituan ya karena si istrinya yang share semua di sosmednya. Mending bawel ya langsung dihadapan suami.

Tapi ya apalah saya yang baru 3tahun nikah udah sok-sokan bikin postingan ini. Tapi semoga saya tetap bisa ya untuk senantiasa menjaga kehormatan suami dimanapun itu :)
49 comments on "Jangan Jadi Istri Over Sharing"
  1. Postingan keren, thanks for sharing Qiah ♡

    ReplyDelete
    Replies
    1. thanks kak naniiie.. ^,^ kita juga kapan waktu share ke saya ya hehe

      Delete
  2. Hai Mba Qiaaah, salam kenal. Saya dari Palopo nih^^
    Aturannya sama btw tentang bermedsos, terutama status (sok) idealis. Dulu jaman saya masih suka gitua, pasti dikomenin sama suami, "Ah, masa? Ah, teori". Wkwkwk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. halooo Nyak Rotun saya sering bgd baca2 blognya juga heheh, makasih sudah mampir ya di blog saya..
      iya Nyak suami suka gitu biasa ngajak debat eh cuma menguji sampai dimana kecerdasan kita wkwkkw

      Delete
  3. Replies
    1. pathdaily itu bagian seorang anak alay kak
      bukan bagian seorang istri
      #eeaaaa hahahahaha

      Delete
  4. Suka banget sama tipsnya, boleh nambahin ga? Ga sering sering curhat di medsos kayaknya deh ya gak..soalnya banyak pasang mata yang memperhatikan ya gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah iyaaa mbak ,
      kalau ngeluh2 mah kan ya mending lgsg tlp suami heheheh

      Delete
  5. Saya sering kasihan lihat istri-istri yang ngeshare postingan orang lain yang isinya kekurangan suami, apalagi ditambahi kata-kata "Lihat ini (mention nama suami)".
    sama denganji dia umumkan suamiku begini sifatnya.

    Keren sharingnya Mama Raja, makasih bisa buat pembelajaran buat saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak itu mi banyak skali juga di timeline ku, share artikel dakwah baru na suruh suaminya bacai, seandainya dia share di whatsapp/line nya suaminya nda apa2 ji ini kah deh di FB pasti mikirnya kita2 begitu mmg.
      thanks kakak idaberb ku syg nanti kita share2 bareng2 yaaa

      Delete
  6. baru aku mau bikin mbak qiah, tentang ngetag suami di facebook, suamiku juga ga suka sama tag tag an gitu walau cuman becanda, takutnya timbul dzon atau prasangka buruk dari orang lain, meminimalisir lebih baik kan, dari pada nanti malah ada huru hara

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaaa mak Tetty betul banged
      ah kita sepemikiran ya hehe
      ditunggu postingan versi mak Tetty

      Delete
  7. terimakasih sudah berbagi cerita Mba Qiah, suamiku pun sama gak suka juga di tag-tag, malu dan risih katanya, hehehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kembali kasih mbak Iraaaa.. iya yuk jaga kesenangan suami hehehe

      Delete
  8. Wah iya jadi diingatkan kembali kalo menikah itu harus sama-sama jaga kehormatan pasangan ya Mbak :) Makasih sharingnya.. semoga aku bisa terus berkembang jadi istri yang baik :"

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbak ikaaaaaa ,,
      semangaaaat yaaaaa
      jehhehehe

      Delete
  9. Keren qiah.. Kalau ada yang marahan trus umbar di sosmed, justru sy kasian sama suaminya..huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa kodong, nda kebayang kalau ketemu temannya itu suaminya na berteman jg dgn istrinya , huhuhu keki mi

      Delete
  10. Makasih mbak Qia, jadi ada tambahan ilmu buat nanti kalau sudah berkeluarga hihi. Aku catat duluuu. ^^

    ReplyDelete
  11. Bener banget ini mbak, tapi masih ada yang suka ngumbar-ngumbar maslah pribadinya di sosmed. kok bisa gitu ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya krisis komunikasi di alam nyata mungkin ya, memang sudah eranya.. jd sepintarnya kita mengontrol diri

      Delete
  12. OK, berarti kl mba qiah lg upload meme or gambar yg terkesan marah berarti lagi marahan ma mas suami hihihi...
    Aku malah gak pernah mba bikin status or apalah-apalah yg berhubungan dg privasi kita, misal marahan ma suami gitu... Males aja gitu, males banyak yang nanya ntar pencitraan saya ancur *halah* HAHAHA...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahahahahhaha iyaaaa kudu di jagaaa ya pencitraan wkwkwk tp biar imbasnya ke depan, anak2 nanti baca wkwkw

      Delete
  13. Thanks sharingnya qiahhh, kalo saya pribadi ku capture it ki baru kirim ke wa nya baru pake caption "sebent malam kita bahas" huahahhahaa

    karna yah itu, jaga sifat buruk suami, cukup kita aja yang tau hehehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyyaaa kak dhare link via whatsappnya langsung , trus kalo di rumahmi, dibahasmi... sambil pelukan #eeeaaaa hahahhay

      Delete
  14. Yaa terkadang kan ada yang pasangannya ga bisa diajak ngobrol langsung jadi kudu dicolek pake quote atau apalah. Yang penting kan kita sendiri nggak gitu yee kaan :D

    Postingannya bagus! Buat masukan diri nih biar makin cihuy hahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu kalau udah nyolek di sosmed orang2 akan berpikir ada masalahnya hihihi
      makasih ya mba titazzzz :-*

      Delete
  15. Pelajaran penting buat yg belum nikah nih Mba. Btw aku setuju kayaknya org yang dicolek di sosmed tentang sesuatu dengan komen "gini nih" kayaknya jarang juga sih yang jadi sadar dan berubah. Hehe. Komunikasi memang gampang2 rumit ya Mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aasoal komunikasi aja sih ini sbnrnya niaaa hihihi

      Delete
  16. setuju mbak Qiah...
    seharusnya setiap istri berperilaku seperti ini..biar jagat internet nggk banyak curahatan nggk jelas..hehe *piis

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihih iiyaaa curhatan yg mengandung ribu makna hahaha

      Delete
  17. barusan lagi ngambek sm suami dan pas buka blog ta.. dan langsung baca ini.. tiba2 kena hidayah.
    makasih kak sdh diingatkan..

    #hampircurhat 😂

    ReplyDelete
  18. barusan lagi ngambek sm suami dan pas buka blog ta.. dan langsung baca ini.. tiba2 kena hidayah.
    makasih kak sdh diingatkan..

    #hampircurhat 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahah gpp curhat mba asal jangan di sosmed aja hihiahah

      Delete
  19. Bagus sharingnya, Zilqiah... Emang kalo udah berumah tangga, kuncinya adalah komunikasi ya. Gak bisa sindir2an, apalagi lewat sosmed. Urusan rumah tangga biarin di rumah aja. Jadi malu deh suka upload kejadian2 konyol rumah tangga, mungkin bagi yang baca mikirnya beda ya, ini pasangan gak ada romantisnya apa gimana =_="

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahahha iya mbak Tia, harus jelas dan clear kalau ngobrol sama suami-istri biar ga ada yg ngegantung2, kan bukan pacaran ABG lagi hahaha

      Delete
  20. Betul sekali mbak point point diatas, big no no kalau saya mah posting ttg urusan pribadi dengan suami. Saya photo suami aja jaraaang banget di upload. orang orang pada ngirain kita nggak akur :D hi hi hi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa mbak, perkiraan orang sbnrnya harus kita jaga juga :)

      Delete
  21. Setelah menikah masing-masing memang harus menumbuhkembangkan saling mengerti, menghargai, dan menghormati.
    Bermain api dengan orang lain tentu bisa berakibat kurang baik bagi pasangannnya.
    Sepandapat dengan judul "jangan over sharing" apalagi jika sharing cinta
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. naudzubillah yaaa pakde hhehehe..
      salam kenal kembali :)

      Delete
  22. Hahaha....iya bener semua dan paling gak boleh posting foto2 lagi konyol :)

    ReplyDelete
  23. Mantap tulisannya sayang, wajib nih di ikuti ma nyonya2 yg lain (y). say mau ikuti tp blom pi nyonya belah hahahaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheheheh akan ada waktunya jadi nyonya nanti kak , aamiin..

      Delete
  24. Karena pernikahan adalah selalu "saling". Saling menghargai, saling sayang, saling sharing, dan banyak saling-saling yang lain.

    Tulisan kak Qiah kereen!

    ReplyDelete
  25. Ahh keren bgt kak Qiah, suka sama rules nya kak Qiah dan suami, semoga tetap harmonis : )

    ReplyDelete
  26. Mbak ini sepertinya sudah paham banget gimana caranya menjaga perasaan suami... hehe...

    ReplyDelete
  27. Keren mbak postingannya.. isi timeline aku byk bgt tuh yg kaya gt..jd aga gmn gt aku kalo buka sosmed malesin bgt. Ahahaha ilfeel

    ReplyDelete

Auto Post Signature