Dilarang Offline Mode

05 November 2016
Yuhu foto di atas tanda larang buat saya memang. Saya termasuk orang yang tidak bisa kalau dalam semenit saja, tidak connect internetnya. Ini memang lebay tapi serius. Selain karena memang tuntutan, saya juga merasa kalau internet itu adalah hak saya.  Internet saya harus Online terus! Meskipun internet termasuk gaya hidup, masa kkni, internet sudah jadi kebutuhan sekunder bagi orang banyak dan primer bagi saya. 
Karena internet, saya menemukan suami saya! HAHA (iiya kami berjodoh awal mulanya karena facebook) wkwkwk bukan itu taglinenya! :D Karena internet semua hobby dan passion saya tersalurkan sekaligus menghasilkankan. Setiap hari harus online, karena punya online shop. Tapi bukan jualan barang hehehe, jualan jasa! Jasa design graphic, photography, party planner, dan print packaging stuff. Dan semua itu tidak bisa jalan kalau internet saya offline atau lalod. 

Saya kerja pakai PC di rumah, untuk koneksi internetnya saya menggunakan wifi adapter yg model USB jadi tinggal theatring ke hotspot handphone. Orang-orang kadang malas pakai PC karena merasa susah koneknya ke internet, padahal sekarang serba mudah. Apalagi juga ada Telkom yang paket Indihomenya sesuai kebutuhan. Bisa langsung dipasangkan pula. Saya memilih kerja pakai PC karena muatannya lebih besar daripada laptop, kita juga bisa memilih perangkat sesuai selera. 

Di rumah, cuma saya yang dianggap agak gila internet sama Papa, HAHA. Sampai Papa saya bilang begini "Andaikan HP itu orang, minta ampun mi kodong itu hape, minta istirahat" wkwkwkw, untungnya HP itu bukan orang! Di charger pun dia tetap menyala. Hahah tapi toh dengan saya melek internet, saya bisa jadi seperti sekarang. Melampaui inspirasi saya sendiri. Dan mempunyai penghasilan dari situ karena mengembangkan strategi social media marketing. Jadi Blogger pun :)

Awal saya diperkenalkan dengan yang namanya dunia internet itu sejak saya mulai masuk kuliah. Di kampus Unhas tahun 2006 silam. Ada banyak warnet berjejeran di pintu satu, setiap pulang kuliah, saya tidak langsung pulang tapi mampir nongkrong di internet membuka account friendster saya, yang pada waktu itu saya suka ganti foto primary saya dengan foto terbaru yang sudah saya edit dengan aplikasi photoshop. Jaman dulu itu logo photoshop masih gambar bulu-bulu dan pengeditan yang saya pakai cuma color style, foto saya di BW kan atau di merah-kuning kan lalu ditambahkan beberapa quote cinta-cintaan dengan font yang besar (ala meme jaman sekarang) kalau saya mengingat itu. Saya ngakak! Ternyata dulu saya pernah alay HAHAHA! 

Saya punya banyak teman dunia maya lewat friendster. Mereka mengakunya meng-add saya karena suka dengan editan foto saya, maka dari itu ada banyak teman yang mengisi kolom testimoni saya. Di kampus saya kita ceritanya lagi suka bahas tentang "berapa testi yang masuk dalam sehari di akun FS" 

Libur kuliah, saya tetap ke warnet. "Mau ko kemana? Ndak mauajako ikut yang lain pi acara pengantin?" Tanya orang rumah. Saya tidak punya keasyikan lebih banyak dibandigkan duduk di warnet. Masuk warnet pilih komputer yang bagus, liat waktu dan bill nya kemudian buka akun Friendster. 

Kemudian, tahun 2008 muncul sosial media yang bernama Facebook. Gara-gara Ada satu teman FS saya yang bertanya, "Add saya juga di facebook ya..." hmmm..? Facebook itu apa? Seketika itu pula saya langsung buat akun facebook juga! Dengan seksama juga saya mempelajari bagaimana caranya bermain di facebook, kurang lebih sama dengan FS tapi FB ini punya lebih banyak fitur dan terasa simpel. Friendster pun terlupakan! Semua orang beralih ke facebook. Dan karena betteman dengan orang di facebook pula saya kenal dengan yang namanya blog. 

Internet sudah semakin maju dengan pesat, semakin mudah kita mengakses apa saja di internet. Butuh apa saja juga semua ti ggal browsing internet, tugas-tugas kuliahan juga kelar karena bantuan internet. Di social media juga, rasanya sudah satu fakultas hukum jadi friendlist facebook. Mulai dari teman kelas, teman jalan pulang, teman kelompok ini, teman duduk di kantin, dosen-dosen dan pegawai akademik fakultas pun jadi friendlist di facebook. 

Saya masih ingat juga, waktu itu ada ujian di kelas, dan salah seorang asisten dosen yang masuk dan mengawas, memperbolehkan kami membuka buku untuk mencari jawaban, asalkan kami tidak ribut! Senang dong semua., saya pun langsung update status : "Formalitas aja nih ujiannya..." eh Asdosnya komen di situ, "Dek nilainya mau formalitas juga?" Lah saya gak ngerti mau balas komen gimana. Ternyata minggu depannya pas Asdosnya masuk lg yang dibahas, "Minggu lalu ada mahasiswi yang update status bilang ujian kemarin formalitas, jadi saya beri kalian juga nilai formalitas ya," Sekelas dapat C semua! Waktu itu saya gak hadir kelas, cuma diceritain teman. Saya message lah asdosnya minta maaf kalau status yang saya buat ternyata menyinggung, padahal saya tulis status itu dengan hati senang. 

Dinamika social media semakin terasa di situ bukan? Karena sebuah status bisa menghasilkan sebuah pandangan berbeda antara si pembuat status dan si pembaca status.    Bukan cuma soal urusan kampus, merambat ke urusan hati ke hati, perasaan ke perasaan, pemikiran ke pemikiran. Kita semakin diseret social media untuk belajar tentang penggunaannya bukan sekedar soal tekhnik, tapi etika! Ya, yang dulunya orang berselancar dinia maya sekedar have fun, happy-happyan, kini berunah menjadi semacam pelatihan Etika. Dunia perbloggingan juga tidak lepas akan hal itu, kita tetap harus berhati-hati. 

Apalagi sekarang saya sudah punya anak, saya harus lebih ekstra menyaring tulisan yang memang pantas di publish ke orang-orang banyak. Anak-anak saya, belum mengenal internet secara defenisinya memang, tapi suka sekali menonton video, dan video untuk mengedukasi anak itu harus saya download di youtube. Jadi bertambah bukan alasan kenapa saya tidak boleh offline. Hohohoho.. tentunya bukan itu saja, ilmu parenting juga haris kian di upgrade, tanpa internet, ketinggalan deh.

Menulis dengan hati, agar yang membaca juga membacanya dengan menggunakan hati. Sekian cerita tentang saya dan Internet, dulu dan kini. :D 

-Tulisan ini saya ikut sertakan dalam program BAKU TANTAN NGEBLOG dalam rangka menyambut 1 dekade komunitas blogger makassar Anging Mammiri-


26 comments on "Dilarang Offline Mode"
  1. Itu mi hati-hati berkomentar, update status di sosmed termasuk aplikasi percakapan. Tidak semua pesan tertulis bisa dibaca sesuai dengan maksud si pembuat. Sekali kau lempar ke dunia maya, gentayangan mi itu status dan komentar ta di mana-mana. Apalagi kalau baku teman jaki sama dosen/asdos. Hahaha.. Belum lagi kalau ada yang screen cap ki pembicaraan ta baru baku cocok cerita ki di japri. Ahay!

    So, be wise on using internet / sosmed. Nice postingan Qiah. Bisa jadi bahan pembelajaran anak-anak kekinian. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHA nah iya itumi memang kak, sistem update status bernada menyinggung trus no mention2 itu sudah sejak jaman alay-alay itu, ndak tau kenapa skrg masih ada juga kek gitu ya.. berarti penggunanya masih Alay dan baperan. Kalau screencapt2 itu memang biasa ada yg atas izinnya ji HOHOHO kan adami undang2nya itu menyebarkan SC percakapan di dunia maya hihihik.

      thankyou kak smoga anak2 kekinian tidak alay dan baperan menggunakan sosmednya masing2

      Delete
  2. Dengan internet kita bisa tau bagaimana jatidiri calon gebetan hahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Status sosmed mu jati dirimu gitu yaaaaaa mbak hahahaah..kalau statusnya rada alay dan geol, walaupun ganteng tetap waswas ituhh HAHAHAA

      Delete
  3. Luar biasa, tahun 2006 adinda sudah kenal internet dan punya Friendster. Tahun yang sama saya baru kenal email itupun emailnya berganti-ganti karena selalu lupa paswordnya, kalau lupa pasword...tinggal bikin email baru lagi hahaha...
    Sungguh gapteknya diriku, Kenal facebook nanti tahun 2008 dan nasibnya sama dengan email-email yang raib gegara lupa pasword, lupa cara masuknya. Bdw tulisannya kereen

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahah kak ada juga tuh vitur chatting dari email yahoo, YM namanya hihihi buzz buzz buzz gitu.. HAHAHAH
      Makasih kak sudah mampir ^^

      Delete
  4. Hihi...ternyata dulu sempat alay jg yaa. Kl dulu org bilang, mulutmu harimaumu kl skr mungkin berubah jd statusmu harimaumu 😉😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaaa kak , hihi kini perbanyak intropeksi diri ^^

      Delete
  5. selama onlinenya bermanfaat, kenapa nggak? setujuuu??

    ReplyDelete
  6. Waw.. udah lama banget berarti ya ngeblognya, salut deh, saya baru setahun ini ngeblog, pasti pengalamannya lebih banyak nih mbak..
    Oke semangat terus mbak ngeblognya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi baru seriusinnya juga baru dua tahun belakangan ini kok hehehe
      upgrade ilmu dan terus posting aja :D

      Delete
  7. Pantas ini DUO ZAM melek youtube banget, emaknyaaa online mulukkk hehehe
    saya termasuk paling suka edit-edit fotonya mama zam, paporitttt :*


    btw, banyaknya iu iklan di komentarta' gank heheheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahahaha iye kak :p
      makasihh kak unnda ku sayang bunda zaf dan ruby yg keceeeee
      saya juga parenting metode ta kak semoga bisa ka juga terapkan hihihi


      btw itu komentar spam smua sudahmi ku block otomatis hwkwkkwkw

      Delete
  8. Butuh Berita Hangat Tentang Otomotif..? majalah otomotif masa kini Aja
    Butuh Berita Terbaru Tentang Otomotif..? kumpulan berita otomotif terbaru Aja

    ReplyDelete
  9. waahh.... jadi ingat zamannya friendster dulu. aku juga pernah pake tp sebentaran saja langsung beralih ke fb tahun 2007 awal masuk di PPS Unhas

    ReplyDelete
  10. deh penjajal friendster dan warnet,,,pintu satu memang tempat nongrok paling cocok waktu itu
    hahahaha

    ReplyDelete
  11. Jaman alayku justru ad saat pertama kenal internet (mirc) pas SMA tahun 2001..dulu diajarin sama kakak2 mahasiswa yg lagi KKN.. Dulu pake internetnya cuma buat chatting sama googling hal yg ga penting. Pas punya fs eh alaynya makin menjadi.. Tapi makin ke sini saya makin tau cara yg benar memanfaatkan. internet.. Dan sy bangga pernah alay..haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkwkwk ini mi kak di' bukti kalau pengalman adalah guru hihihi

      Delete
  12. DI warnet pintu satu? Jangan2 dulu pernah ki satu warnet :)) tempat nongkrongku juga warnet pintu satu karna dulukan di pondokan unhas ka. Yang paling favorit warnet mato sama k10 :))

    ReplyDelete
  13. Deh kusukanya fotonya 😍 *salah fokus* hahhaah

    ReplyDelete
  14. Ini yang namanya milenial wannabe..semuanya serba terkoneksi dengan internet...itu kali yaaa

    ReplyDelete
  15. Kak qiah,, persisnyaa.. Saya juga addicted sama internet krn fs 😂😂.. Malah saking sukanya sama fs, bisa seharian di lab sekolah..

    ReplyDelete

Auto Post Signature