Eksistensi Komunitas Untuk Perkembangan Industri Otomotif

14 September 2015
Tau tidak, Indonesia adalah salah satu pasar otomotif terbesar di dunia loh. Wahh... kok bisa ya? Kita perhatikan dulu yuk sejarahnya.

Kendaraan bermotor pertama hadir di Indonesia tahun 1893. Orang pertama yang memiliki kendaraan bermotor di Indonesia adalah orang Inggris, John C Potter, yang bekerja sebagai Masinis Pertama di Pabrik Gula Oemboel, Probolinggo, Jawa Timur. Potter memesan langsung sepeda motornya ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmuller, di Muenchen, Jerman. Potter pun satu-satunya orang yang menggunakan kendaraan bermotor di Indonesia pada saat itu.

Industri otomotif Indonesia dimulai tahun 1920 ketika General Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan Chevrolet di Tanjoeng Priok, lalu pada tahun 1955, Pemerintah Indonesia mendatangkan mobil dari luar negeri untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 18-24 April. Mobil-mobil itu adalah Plymouth Belvedere, Opel Kapitan, dan Opel Kadett. [sumber wikipedia*]

Hihihi, jadul banget ya. Kita jelas tau dong bahwa dari tahun ke tahun, kendaraan yang sebagai alat transportasi ini juga ikut berevolusi. Toyota Kijang bak terbuka dipamerkan di paviliun Toyota di arena Jakarta Fair pada tahun 1975, dan Toyota Kijang generasi pertama diluncurkan tahun 1977, bertahan hingga empat tahun. Pada tahun 1981, lahir pula Toyota Kijang generasi kedua, dan pada tahun 1986 lahir Toyota Kijang generasi ketiga, sedangkan Toyota Kijang generasi keempat muncul tahun 1996. Dari pameran-pameran tersebutlah masyarakat dapat tau perkembangan otomotif.

Sama seperti, IIMS (Indonesian International Motor Show) yang untuk saat ini telah mengelola bertahun-tahun pameran mobil mulai dari tahun 1986 sampai sekarang loh. Apa sih IIMS itu sebenarnya? jadi tuh awalnya IIMS ini dimulai pada tahun 1986 dengan nama GAIKINDO Mobil Exhibition, yang diadakannya di Jakarta Convention Center (JCC).

Pada tahun 2000, PT Dyandra Promosindo mulai terlibat sebagai penyelenggara pameran, dan langsung sukses besar dengan dihadiri oleh 115 perusahaan otomotif. Seiring waktu berlalu, tidak hanya jumlah peserta pameran otomotif yang meningkat, angka pengunjung juga menjadi ratusan ribu pengunjung pada tahun 2005. Selain itu, catatan transaksi  pembelian mobil karena pameran ini, mencapai 1,19 triliun rupiah, meningkat 300% dibandingkan dengan yang sebelumnya. Keren ya!!!



Sampai akhirnya berskala internasional dengan berkolaborasi dengan OKI (Organisasi Internationale des Constructeurs'Automobiles). Jadinya, pada 21-30 Juli 2006 GAKINDO diubah menjadi IIMS (Indonesia International Motor Show).

Nah tahun 2015, baru-baru ini, tepatnya ditanggal 20 – 30 Agustus lalu, bertempat di JIEXPO Kemayoran, IIMS mampu membuat ratusan ribu orang kembali datang ke acara pameran otomotif terbesar. Tahun ke tahun, Dyandra, sebagai penyelenggara, mengusung tema yang berbeda-beda. Kali ini temanya “The Essence Motor Show". Transaksi yang terjadi selama pameran IIMS 2015 tercatat senilai Rp. 1.636 Triliun yang berasal dari penjualan 4.894 unit mobil dan sepeda motor.

Selama 10 hari itu acaranya banyak diisi dengan berbagai macam kreasi event, ini kali pertama IIMS menyatukan unsur bisnis dengan beragam budaya otomotif. Gak cuma dikemas sebagai sarana promosi dan transaksi jual beli mobil-motor aja loh, tapi disaat yang sama juga dikemas jadi sebuah wacana hiburan dan edukasi yang bertautan dengan dunia otomotif. Sayang seribu sayang, saya tidak sempat hadir kesana, hiks... banyak sekali acara kerennya hari ke hari selama pameran. Satu hal lagi yang menonjol pada IIMS 2015 adalah kegiatan sosial yang mengiringinya. Tapi saya masih bisa "merasa" hadir disana dengan melihat-lihat gallery-nya di website resmi IIMS. hehehe. Dan tentunya tahun depan, IIMS akan kembali mengadakan event tahunannya ini bersama Dyandra yang sudah dijawdwal April 2016, saya gak boleh melewatkannya!!! :)

Lalu, apakah harus menunggu IIMS bikin event dulu, agar Industri otomotif nasional jadi perhatian masyarakat lagi? Jawabannya, Tidak kok!

Dalam keseharian, kita pasti mengenal yang namanya komunitas kan? menurut saya komunitas adalah salah satu wahana, sarana, dan atau pengelompokan sesuatu berdasarkan unsur kesamaan. Dengan memanfaatkan kehadiran komunitas, sesuatu bisa di organisir. Begitupun dengan adanya komunitas otomotif di Indonesia. Sudah sejak lama keberadaan mereka telah menarik perhatian masyarakat tentang dunia otomotif itu sendiri. Terkhusus di kota saya, Makassar. Ada komunitas otomotif dimana saya mengenal beberapa anggotanya. Awalnya saya berpikir, buat apa sih bikin komunitas mobil yang sama? Ngapain aja? Manfaatnya apa saja? bla.. bla.. bla.. dan bla... hehehe.  Kesan saya terhadap komunitas mobil sebenarnya tidak ada yang istimewa. Sampai setelah saya mengenal komunitas Cityzen (Komunitas pengendara mobil Honda City).


CITYZEN adalah sebutan akrab pengguna Honda City yang tergabung di Honda City Club Indonesia dengan berbagai varian dengan Jumlah Anggota kurang lebih 70 orang dari berbagai kalangan dan aktifitas yang berbeda-beda. Untuk mendukung program pemerintah kota Makassar dalam meningkatkan potensi kota Makassar sebagai kota yang mempunyai segudang generasi muda yang berbakat, CITYZEN dalam eksistensinya selama ini, antara lain :
  • Memperkenalkan generasi muda yang positif dan inovatif.
  • Membantu mempromosikan dalam hal informasi otomotif.
  • Memperkenalkan Cityzen kepada masyarakat khususnya kota Makassar dan umumnya sulawesi-Selatan.

Rekan-rekan dari  Cityzen telah menunjukkan semangat dan memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk masyarakat dan industri nasional. Ya, mereka menarik perhatian masyarakat tentunya untuk ikut memiliki kendaraan roda empat. Dengan begitu, akselerasi industri otomotif nasional bisa mencapai targetnya. Jadi jangan lagi kita mengira bahwa keberadaan komunitas otomotif hanya sekedar ajang ngumpul biasa, keberadaan mereka juga ikut membantu perkembangan industri nasional loh. :)
12 comments on "Eksistensi Komunitas Untuk Perkembangan Industri Otomotif"
  1. Saya diajak ikut komunitas dari dulu dak minat ka. Kesannya buang2 bensin ji,hehehe *no offense lohhhh* *kita temanan aja di luar komunitas, yes?* Hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ihihihi kalau jaringan pertemanan, dimana saja bisa di koneksikan, #eeeaaa hehey, (⌒o⌒)

      Delete
  2. terimakasih untuk review ttg cityzen nya.

    ReplyDelete
  3. wawww respect cityzen makassar untuk apresiasi yg di tuangkan di blog anda...

    ReplyDelete
  4. Padahal komunitas itu bisa berteman nambah jaringan :) *baca komentar diatas hehehe..Dan kita sendiri juga orang banyak datang keblog karena komunitas..
    hehehe
    IIMS lumayan rame kemaren...walau ditempat lain ada event serupa..
    cuma pengennya yang asle indonesia dibanyakin :") bukan banyak produk luar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa mbak ichaa... Mungkin karena skalanya udah internasional ya jadi yg Nasional masih terlihat sedikit padahal banyak yg patut diberi jempol untuk karya nasional.

      Komunitas mobil di Makassar mmg masih bbrapa aja dibanding di jakarta, tiap animo masyarakat mmg beda2, dibalik itu ya sebenarnya ada manfaatnya lah. Ambil baiknya , tinggalkan buruknya hehey

      Delete
  5. Selamat mbak..tulisannya pendek tapi kena banget. Pantas menang.

    ReplyDelete
  6. Selamat mbak..tulisannya pendek tapi kena banget. Pantas menang.

    ReplyDelete
  7. Wow! Tulisannya emang keren, singkat tapi padat.
    Selamat Qiah 👏👏👏

    ReplyDelete
  8. @Murtiyarini, Arin: terimakasih banyak mbak, saya merasa beruntung aaja ini >,< selamat juga buat mbak arin yaaaaaaaaa juara II hhehe semoga berkah ya mbak syg.

    ReplyDelete
  9. @Eryvia Maronie: makaaasih kak er, nda nyangka ka ini kodong alhamdulillah >o<

    ReplyDelete

Auto Post Signature