Duozam Daily : Beli Mainan Yes Or No ?

27 July 2017
Haloo semua.
Postingan kali ini mau cerita-cerita soal duozam dan mainannya. Duozam mengenal segala macam bentuk mainan itu dari usia 2 tahun abang dan setahun maraja, saat mereka diberi banyak kado ulangtahunnya. Alhamdulillah banyak yang sayang sama duozam. Saat sesi buka kado, saya sama datoknya sampai capek menjelaskan nama mainan itu heheheh ada mobil truck, boneka doraemon, senjata panahan, pistol, sampai mainan golf dan billyard pun ada.

Keesokan harinya, duozam mulai memainkan mainan yang biasa dia lihat dikesehariannya, misal :
  • mobil-mobilan
  • senjata-senjataan
  • bola-bolaan
  • boneka kartun
Saat itu cuma ke empat macam itu yang sering diambil mainannya untuk dimainkan, ketika bosan mereka mulai menengok mainan lain yang belum pernah mereka mainkan, misal :
  • Robot-robotan
  • lego
  • mainan golf
  • mainan bilyard
  • roger
Akhirnya semuanya mau dimainkan dan dibongkar, saat itu malahan mereka sampai merusak semua mainannya. HUHUHU hiks... T_T dipukul-pukulin ke lantai, dilemparin jauh-jauh. Mungkin sudah sering saya cerita kalau beli mainan harus dua yang sama persis, kalau tidak bakalan memicu perang saudara HAHAH. 

Kalau saya termasuk mama yang gak sempat bikin DIY mainan sendiri buat anak, entah gak sempat atau memang gak bisa atau memang malas ya T_T huhuk, belum tau pastinya, mau nanya ke dalam hati sanubari dulu (jiahhaha*) atau saya cuma berpikir pengen yang simple aja selagi memang bisa beliin mainan. Kupikir juga kalau beli bahannya, bikin di rumah, yang ada malah duozam berantakin dan grasagrusu saat ngerjainnya dan akhirnya gak beres-beres. Kadang ngiri sama mama-mama yang setip saat bisa poating hasil DIY nya di sosmed dan video main bareng anaknya dengan hasil DIY mainan itu. Memang sih di usia duozam sekarang ini saya belum mau produktif buat DIY-an karena mereka lagi masa senang membongkar hihi. Mungkin nanti kalau mereka sudah TK liat mainan di sekolahnya, baru saya berjuang untuk DIY-in mereka mainan yang mereka mau. [negelesss*]
Untuk saat ini, saya ajak ke toko mainan aja dulu atau paling gak saya beliin sendiri, nanti sampai rumah saya kasih suprise huhehehe. Tapi saya juga kalau beliin mereka mainan punya target sendiri kok. Yaitu, gak beliin mainan diatas harga Rp.300.000,- (kalau memang ada diskon ya why not hehe) pokoknya jangan sampai mainan itu pas dibayar di kasir harganya diatas 300K titik. Kalau bisa juga ya paling budget maximal 100K lah ya. 

Saya pernah hadiri seminar parenting yang bahas tentang kenapa anak perlu mainan. "Mainan bisa jadi sarana pembelajaran. Dengan main, anak bisa merangsang panca inderanya," kata dr. Markus Danursantoso, SpA yang dikutip Ibu Bertha perwakilan ELC (Early Learning Centre)

Baca ulasannya di sini : Blogger lunch with Mothercare & ELC TSM

AH iya, soal memanjakan anak, beberapa mama berpendapat, beliin anak mainan itu sama dengan memanjakan anak. Saya setuju sih dengan hal ini, namun begitu, saya juga gak sekene-kenenya langsung janjiin duozam mainan, ayo lets go beli mainan. Gak! Tentu juga saya liat sikon, kalau mereka senang dengan mainan yang ada, senang main tanpa mainan sama sepupu dan om kecilnya, senang main lari-larian di rumah datok nenek, ya gak dong saya ganggu dengan sok sok ajakin beli mainan. 

Nah saya punya waktu terjadwal nih untuk beliin duozam mainan :



Kalau Pergi tanpa mengajak duozam
Biasanya kalau ada kerjaan event yang kalau bawa anak bakalan ribet dan kasihan di merekanya juga, saya nitip duozam di neneknya, biarkan mereka main gak bobo siang kalau di sana. Minta izinnya sama duozam, "Bunda pergi dulu nah, pergi blogger dulu bunda (mereka ngerti maksudnya bunda pergi kerja) nanti pulang bunda belikan apa?" Jawaban mereka juga kadang variatif, "belikan kue", "beli coklat", "beli mainan" nah kalo mereka memang minta beli mainan, baru saya beliin mainan. Itu juga saya akan mikir beliin mainan apa yang belum ada di rumah atau mainan mana yang rusak dan belum ada gantinya, dan itu juga yang murah :p hhihik Tapi saya sering beliin mainan edukasi biar mereka main sambil belajar juga kenal bentuk, kenal warna, di sini saya yang bebas milih mainan untuk mereka. Kadang beliin buku cerita bergambar, mainan puzzle, susun-sunan, warna warnian dan lain-lain.
Kalau duozam sakit 
Kalau salah satu dari mereka sakit, mukanya kan murung tuh, kasihan jadinya, segala cara dikerahkan untuk mengembalikan senyumnya. Tapi gak boleh ngemil sembarangan dulu, ya mainan lagi deh. "Bunda beliin mainan ya nak, mainan apa?" kadang abang yang menjawab, sebelumnya dia sempat berpikir tentang boneka atau tokoh-tokoh yang ada di channel youtubenya. "Belikan mainan miki mos [mickey mouse] bunda..." ya cuss lah saya beliin. Dan ada rasa bahagia yang tidak bisa saya jelaskan saat mengetahui kalau abangzam menunggu dipintu untuk mainannya itu, dan sampai dipeluk-peluk terus kalau ada yang tanya, "siapa belikan?", dijawab "Bundaku..."
Hari khusus, Ulangtahun Duozam

Karena ultah (mengundang*) cuma diadakan sekali-kali aja, jadinya kalau hal ini saya terang-terangan yang mengajak mereka ke toko mainan, tapi harus berdua barengan hehehe, hati bisa gundah gulana kalau salah satunya gak diajak. Dan sampai saat ini baru 2 kali saya mengajak abangzam ke toko mainan untuk pilih mainan sendiri huheheh. Walaupun sering ke mall liat toko mainan mereka selalu nunjuk-nunjuk sambil bilang, "Ih bunda.. mainan robot." saya malah tetap gandeng mereka suruh jalan terus, "Iya nak nanti nah, kita mau main luncur-luncur toh.. dadaaahi dulu robotka, daaagh robot.." mereka pun dadaa dadaaa bye bye sama mainan robot itu. Dan setiap mereka ke toko mainan, di perjalanan, mereka sudah girang minta ampun senang sekaliii. Apalagi pas masuk ke toko mainan itu, mereka lari-larian sampe bingung milih-milih hehehey. Tapi tetep ingat rules gak boleh lebih 300K :p
Saat mulai kenali tokoh di film
Sekarang malah duozam sudah kenal apa itu Avangers, mereka bahkan menamai diri mereka dengan superhero favorite masing-masing. Abang itu captain america dan kadang-kadang juga suka dengan ironman, Maraja itu hulk, kadang suka juga dengan ironman HAHAHAH. Mereka nonton filmnya Avangers satu kali, dan semenjak itu channel mereka di offline youtube saya tambahin tentang avangers akhirnya mereka kenal terus deh dan suka mencontoh-contohin gaya superhero favorite masing-masing. Keluarin jurus, abang bahkan ambil penutup panci untuk dijadikan perisai captain america. Maraja suka membuka setengah bajunya kan katanya hulk gak pakai baju, dan kemudian mereka baku tantang jurus-jurus HAHAHA seru liat mereka begini. 

Akhirnya pun saya kumpulin rejeki dulu, kumpulin duit-duit tak terduga dulua biar ekonomi tetap stabil gitu loh wkwkwkw (bukan pelit ya*) setelah ada duitnya, baru ngajakin mereka ke toko mainan dan sengaja ke arah rak yang menjual mainan avangers itu. Terang saja, abangzam langsung berbinar bahagia melihat pernak pernik aksesoris mainan captain amerika. Dan Maraja teriak-teriak happy melihat yang ijo ijo patung hulk.

Nah di sini saya gak langsung beliin juga kok, saya cek harganya dulu... hmmmm.. mahal juga yaaa T_T ya ampun mainan avangers yang original ini mahal banget cuma patung kecil itu 500ribuan, dan tameng perisai punya captain america satu set sama topengnya itu hampir sejutaan. Mana itu sudah dipegang sama abang pula, gak mungkin saya merusak kebahagiaannya, dan gak mungkin juga saya akan mentah-mentah beliin itu. "Wow abang ini kapten amerika punya dii? wow kerennya, ihh abang ini jelekki nak, nda ada tembaknya. Yang itu coba liat..." Bujukku. Abangzam menoleh, dia mulai melepas satu set besar yang hampir sejuta itu, akhirnya dengan segala bujukan saya berhasil memindahkan tangan abang ke mainan serupa yang harganya jauh lebih murah hihihiw. 

Dan Maraja ternyata, mulai asyik melirik mainan lain selain hulk, dia gak konsisten HAHAHA gak kayak abangnya, mainan lain jadi kelihatan tidak berharga selain mainan captain america yang di idam-idamkannya. Berawal dari tutup panci, akhirnya punya yang mainan beneran ya nak hihehe.

Nah jadi begitu, saya berusaha untuk gak sembarangan waktu beliin anak mainan, dan juga gak sembarangan beli mainan. Kenapa? Katanya supaya fungsi pengembangannya berjalan optimal. Mungkin akan ada yang bilang, kenapa gak beliin anak mainan edukasi aja terus? biar cepet pinter? Anak-anak tentu juga butuh hiburan, sekali-kali mereka perlu memilih sendiri mainannya, mau main apa, main dimana, main sama siapa, bebaskan mereka memilih. Tentu sambil diawasi dong. Saya juga baca-baca artikel parenting kok hehehe. Oh iya saya akan share beberapa hal yang perlu diperhatikan saat beliin anak mainan ya : [data dari berbagai sumber*]

  1. Material Mainan Anak, AmanPastinya ini penting banget kan moms, apalagi banyak berita yang mengabarkan beberapa mainan dinyatakan berbahaya karena memicu penyakit. Umumnya hal tersebut dikarenakan material yang kurang aman untuk anak balita yang sering menggigit atau menjilat benda. Pastikan bahannya bermutu. Sekarang ini mainan ada kode SNI nya Standart Nasional Indonesia. Itu aja sebenarnya gak cukup loh, harus tetap perika bahannya biasa ada yang gak rapi bentukannya, ada yang runcing di sisi mainan, itu bisa melukai anak, bahkan juga harus periksa baunya juga, kalau bau plastik yang licin itu bahaya loh mom, anak-anak bisa batuk. Saya termasuk yang steril-steril amat sih jadi mama tapi memang itu harus dipikirkan bukan? amannya sekarang beli mainan yang bahan dan materialnya dijami aman ya di toko mainan yang memang khusus penjualannya untuk bayi dan balita. 
  2. Sesuaikan dengan umur anak. Setelah mainan dipastikan aman, ‎lihat juga apa mainannya cocok dengan usia anak kita? biasanya memang di bungkusan mianan sudah tertera untuk usia berapa, ada 2+ 3+ sampai 5+ apalagi kalau mainan edukatif itu memang umumnya memiliki tujuannya sendiri mengenai aspek pertumbuhan mana yang akan dikembangkan yang disesuaikan dengan usia. Kayak kado-kad0 duozam kemarin banyak yang untuk 3+ sedangkan waktu itu abangzam masih 2 tahun dan maraja baru setahun. Alhasil apa? mainannya pada dirusakin semua, mereka pada waktu itu cuma ngerti membanting dan melempar wkwkw. 
  3. Pelajari Cara Memainkannya. Menurut dr. Markus banyak orangtua yang bingung tentang cara memainkan sebuah alat. Kemudian mereka asal memberikan mainan ke anak dengan harapan dia bisa mengeksplornya sendiri. Katanya hal itu gak boleh loh. Karena kitalah yang seharusnya memberi arahan bagaimana langkah permainan agar anak gak salah pakai. Orangtua yang mengajari dulu, barulah anak mengeksplore sendiri. Biasanya juga memang abangzam bertanya sih, bunda ini apa? bagaimana ini? nah mau tak mau harus mengerti loh cara kerjanya itu. Biasanya sih di toko mainan ada karyawan yang setelah mainannya dibayar ke kasi, kita diminta untuk melihat demo memainkan mainan itu. Mulai dari cara rakit/susunya, nyalainnya, batterainya. dan lainnya.
  4. Sempatkan Waktu untuk Menemani. Gak cuma sampai tahap milih mainan saja, orangtua juga harus ikut main, nemani anak main dengan mainan yang sudah dibelikan itu. Karena dari sana, orangtua bisa tahu sejauh mana perkembangan motorik, kecerdasan, serta sikap sosial anak bukan? Jadi memang tujuan beli mainan untuk mengetahui perkembangan anak, bukan supaya anak diam dirumah dan main sendiri gak gangguin kerjaan orangtua. No! Dari cara anak memegang mainan, kita bisa lihat genggaman kuat atau lemah. Atau bisa tidak dia memasukkan mainan. Kalau ditemani dia mau gak berbagi peran? kalau cuma pengen sendiri aja, berarti dia kurang dari segi sosial, atau mungkin hal lain. Pokoknya banyak hal yang kita bisa ketahui dari hasil nemani anak main loh :)
Jadi kuranglebih seperti itulah alasan saya untuk YES membelikan anak mainan. Untuk diingat sekali lagi, beliin mainan anak belum tentu memanjakan mereka, ada tujuan dan alasan-alasan yang lebih bisa dibilang membantu anak untuk mengembangkan motorik mereka dan rasa sosial mereka. Perlu juga diingat ya mom beliin anak mainan bukan untuk mereka main sendiri dan senang-senang sendiri, harus tetap kita dampingi, temani, main bersama dan ketahui perkembangannya. Barangkali ada alasan lain untuk mom yang lain untuk Yes or No beliin anak mainan? heheh silahkan sharing di komentar ya. salam ^^
39 comments on "Duozam Daily : Beli Mainan Yes Or No ?"
  1. hayuuk collab kapan kapan kaak, ada mka di makassar. hehe

    habibapratiwi.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo sayang welcome to makassar yaaaaa .. gabung aja say di blogger maakssar,

      Delete
  2. Kalo aku ga suka beliin mainan yg sama persis. Biasanya beli satu dgn perjanjian mainnya bareng. Atau beli dua tp yg beda ntar saling pinjam. Biar variasi mainan lebih banyak, emak ga mau rugi xixixi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Niatnya mau gitu juga tp anak2ku masih blm bs dibilangin hahah ttp aja bertengkar kalo beda mainannya

      Delete
  3. Aku hasil dari anak yang dikasih mainan pas masih kecil. Aku bahagia.

    ReplyDelete
  4. Aku jarang beliin mainan anak,sering bikin dari barang bekas hehe..kalo beli paling buku bacaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. aq pengen banget juga gitu pinter bikin mainan dari barang bekas.,, aq blum coba beliin buku nih buat mereka, mungkin jg udah waktunya yaa hehe

      Delete
  5. Eh ada Mama Spiderman tuh di foto! 😄😄

    ReplyDelete
  6. Itu jubahnya baguuuus.. (gagal fokus gegara fashion mamake).

    Iya.. Beli mainan anak tuh kudu wajib ada budgetnya. Saya juga budgetin 300K kalau janji beli mainan.. xixixi.. kalau nggak ya ke bobolan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihii makasihhh moms.
      iya bener banget budget segitu udah pas
      apaan skgr mainan anak2 pada mahal2 hikss..

      Delete
  7. Saya penasaran sama ... asisten fotografernya Qiah .. kenapa ndak ada tawwa namanya :))

    Saya paling ndak mau belikan anak2ku balon2 berbentuk yang kayak Sponge Bob, Princess, Upin-Ipin. Sebel sama mainan begitu, ndak ada unsur edukasinya.

    Betul2 ndak pernah saya mau belikan. Sejak anak sulung sampai anak ketiga hahaha. Biar mi kalo ada yang bilangi sekke. Jelas mi sekke untuk mainan yang ndak edukatif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oya saya ingat, pernah ada keluarga belikan anakku. Dua kali. Dimainkan cuma sebentar, ditarik ke sana ke mari habis itu dibiarkan mi balonnya melayang2 di dalam rumah :D

      Delete
    2. kalo foto duozam sayaji kak tp kalau ada sy dalam foto, berarti yg foto suamiku kak hahahahhaha ayahzam wkwkw.. biasa suamiku kasian juga kalo sy suruh ulang2 foto haha jd biasanya dia ambil candid2 ji tapi yg settingkan kamera, seleksi dan edit foto tetap sayahehe

      Delete
    3. deh betulan kak itu balon2 juga paling malas sy belikan ahahah selain mahal mmg ndak tau untuk apa wkwkkw,, klo mereka minta dibeliin saya alihkan ke mainan edukasi lain :D

      Delete
  8. Qiah, saya jadi ingat kotak dorong mainannya di kembar dalam kamar yang penuh mainan. itu kamar nda dipake mi tidur khusus ji utk arena mainnya. boleh tendang bola sampe ke plafon, boleh dikasih berantakan, asal tutup pintu. Dari kecil saya ajarkan beresin mainan klo setelah satu rumah sudah kayak kapal pecah. Caranya, saya belikan masing2 kotak besar plastik yang pake tutup ada rodanya baru saya pasangkan tali, jadi mereka ngerti kalo emaknya bilang beresin berarti itu mainan di masukkan ke kotaknya. Kadang sambil di lempar kayak main bola, kadang juga dianya sendiri yang masuk ke kotaknya trus gantian mendorong. Jadi kalo mainan masih diluar kotak, kecuali yang di simpan di rak, berarti belum bisa beli mainan baru.
    Rinduku mi lagi ke toko mainan. Foto2nya juga bagus Qiah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. WAHHHH iyaa kak saya belum ajarkan nih beresin mainan sendiri, kotak kontainer namanya kan kak? ada ayahnya sudah belikan, sukanya mereka buang lg mainan dari dalam kotak, mereka masih masa2nya suka menghambur kwkwkwkw.. saya mulai ajarkanmi deh beresin mainan diii.. makasih remindernya imom syg :-*

      Delete
  9. Aku termasuk jarang beliin Raya mainan karena udah banyak yg ngasih pas ultah :D Jadi kalau beliin bener2 yang Raya mau dan belum punya dirumah, kalau udah punya biasanya aku ingetin kalau dirumah pun mainannya udah banyak. Kalau lagi di mol, strategi itu kadang berhasil kadang ngga.. kalau ngga berhasil dan akhirnya raya mewek, aku tetep ga akan beliin mainan biar ngerti :D #emakgalak

    ReplyDelete
  10. Sayangnya saya belum punya anak kak. Bolehlah nanti kak Qiah, kalau saya sudah berkeluarga dan saya juga punya anak mau terapin tips selektif memilih mainan anaknya kak :D

    ReplyDelete
  11. Kalo Fadel mainan paling favoritnya lego. Kalo minta mainan, pasti lego. Untungnya dia sudah tau nominal rupiah. Jadi kalo dikasi tau batas maksimal harga mainan, dia akan cari mainan seharga uang yang sudah dibudgetkan untuk dia. So, Mainan.. Saya sih YES! Coba kita tanya pendapat Agnes Mo dan Mas Anang :D #eh #apacoba

    ReplyDelete
  12. Subhanalloh, mbak Qiah memang Bunda yang sangat perhatian dan mempunyai kasih sayang yang besar kepada sang buah hati. Semoga Duozam tumbuh menjadi anak yang taat kepada kedua oang tuanya mbak.. Aamin..

    ReplyDelete
  13. ngak pa2 di beliin mainan tapi bagusnya mainan yang sekaligus mengasah otak jadi dapat untung juga :D

    ReplyDelete
  14. Setuju kak. Beli mainan anak nggak selalu artinya memanjakan, karena ada tujuannya. Ya, seperti mainan edukasi, tujuannya untuk mengedukasi atau tak apa sekali-kali beli mainan untuk hiburan. Bayi saja juga udah saya belikan mainan, tp yg memang benar2 dibutuhkan aja. Apalagi mainan untuk anak juga dapat membantu perkembangan motorik mereka.

    Salam sama duozam ya mbak�� bayi saya kalau diakronimkan juga namanya ZAM atau biasa sy panggil bunayzam.

    Salam kenal juga mbak Qiah, perdana nih saya berkunjung ke sini��

    ReplyDelete
  15. Dulu saya juga suka beli mainan untuk anak-anak, tapi tidak banyak. Sekedarnya saja biar tidak dibilang pelit, eh.
    tapi lebih seringji bikin sendiri atau dibikinkan sama bapaknya. Jarang juga dibawa ke Mall, Eh tahun 90-an kayaknya belum ada mall di Makassar di? Kulupami hehehe...

    ReplyDelete
  16. waktu kecil saya juga dimanjakan dengan mainan. maklum anak pertama dan juga cucu pertama. mainan melimpah :D

    ReplyDelete
  17. wahahaha msalah tong memang kalau anak2 umurnya nda jauh di?
    nda mungkin nda dibelikan bersamaan.
    nah, masalahnya kalau ternyata mereka sukanya mainan yang sama dan harganya nda murah hahaha.

    tapi nda apa-apalah ya, sekali2 belikan tawwa mainan yang harga jutaan
    kan cuma sekali sebulan
    hahaha

    ReplyDelete
  18. komen ulang karena sebelumnya katanya nggak masuk ��

    waaaw mainan anak sekarang sudah mahal-mahal yaaa~ apalagi itu yang perisai kapten amerika memang mahaal huhu ~
    salam dari seorang perempuan yang masa kecilnya cuma main layangan di karebosi :)))

    ReplyDelete
  19. Balik lagi ke tulisan ini.
    Kalo saya sih sebisa mungkin beliin mainan yang mengedukasi, biar anak bisa main skali gus belajar.

    ReplyDelete
  20. mamak-mamak harus selalu sediain budget mainan yak. **toss* saya juga kalau beliin mainan max 300rb harga na.hehe

    ReplyDelete
  21. Gak nyangka ternyata semahal itu mainan avengers ��
    Untungnya duozam gak rewel �� btw noted ah Tips2nya kak Qiah, berguna skli nti in klu sdh jd buibuk jg

    ReplyDelete
  22. Btw sy juga pernah baca artikel loh kak, katanya mainan yg qt berikan ke anak2 akan menggambarkan kepribadian mereka nanti. Apabila diberi mainan robot2an, akan membangun jiwa petarung mereka, mobil2an akan membangun jiwa pantang menyerah, main gasing dan yoyo (akan membangun rasa keingintahuan mereka trhadap suatu hal), masak2an akan membangun jiwa penolong skligus membangun rasa pentingnya peran ibu dalam keluarga), boneka2an akan membangun rasa keindahan terhadap suatu hal. Apalgi bila anak diberikan mainan edukasi ttntunya akan meningkatkan intelehensi mereka. Secara kasar sprti itu sih kak, just share ^^

    ReplyDelete
  23. Oh iya satu lagi, perkataan yg sering dilontarkan seorang ibu kepada anaknya bila sdh di toko mainan "jangan yang mahal-mahal ya... " wkwkwkkw

    ReplyDelete
  24. Hehehe... karena saya belum punya anak jadi saya tidak tau mau memberikan komentar apa :D
    hehehe.. saya gagal fokus sama foto2nya kak qiah yang keren... mantul

    ReplyDelete
  25. ehhh...typo... mksdnya "tidak tau mau memberikan komentar apa". i'm so sorry

    ReplyDelete
  26. Bikin DIY mi kak, biarmi berantakan, supaya mereka mengerti tentang proses. Hehehe. Saya pintar ngomong blm praktekkinnya.

    Tricky juga yah masalah mainan2 anak ini, perlu saya belajar banyak dan punya strategi kayak kak qiah

    ReplyDelete
  27. Memang harus penuh perhitungan bukannya dalam arti pelit dalam membelinya mainan buat anak ya Qiah. Karena mainan memang seharusnya edukatif atau ada manfaat yang bisa anak kita ambil saat memainkannya. Jangan sampai fungsinya zonk.

    ReplyDelete
  28. Semoga banyak ibu yang menyadari ini. Membekikan anak mainan buka hanya untuk sekedar bermain tp juga untuk mengedukasi. Jadi Anak anak bisa bermain sambil belajar

    ReplyDelete
  29. Sekarang saya sudah berhenti beli mainan untuk anak-anak di rumah. Banyak sekalimi menurutku. Baru masih tinggal sama orangtua, jadi bingung mau ditaruh di mana lagi itu mainan.

    Jadi sekarang mainnya yaa lebih banyak dengan berkarya. Ndak jauh-jauh dari kertas, gunting dan lem. Bikin mainan sendiri. Hahahha

    Padahal yang begini juga pada akhirnya bakal menumpuk lagi huhuhu

    ReplyDelete

Auto Post Signature