Harus Siap Menjadi Orangtua

23 October 2015
Assalamualaikum wr.wb
apakabar readers :)
Beberapa bulan lalu, saya dan sahabat saya, Dara, janjian di Mall kota kasablanka-Jakarta Pusat. Sebenarnya sudah lama sih janjiannya tapi karena Dara ini super sibuk dengan kantor barunya yang sebagai designer fashion wear brand salah satu seleb Indonesia, jadinya baru kesampaian bulan September kemarin. Waktu itu saya cuma bawa dede Maraja aja, abang di Makassar, padahal sih Dara kangen sama abangZAM terakhir liat abang masih waktu umur 6 bulan. Siang itu, saya, suami dan adik saya sudah tiba duluan di kasablanka, dan langsung ketemuan Dara di tempat makan mie ramen. Saat selesai cipika-cipiki, duduk tenang dan tiba-tiba Dara bilang "Qiah... Aku lagi senang banget nih, aku lagi isi Qiah...

Kalimat itu bikin saya langsung excited sekaligus spechless. "Aaaaaaak, akhirnyaaaa... Alhamdulillah Daraaaa," sambil saya menggenggam tangannya.

Haru sekali saya. Kenapa? Perasaan saya ikut bahagia, benar-benar bahagia. Dara dan Ikmal sudah tiga tahun tiga bulan menantikan hal ini. MasyaAllah, Allah akhirnya mempercayakan rahim Dara untuk dititipi amanah besar. Tiga tahun sahabatan sama Dara dan Ikmal, sejak mereka tugas di Makassar. Bahkan saya masih gadis waktu itu, mereka sudah setahun menikah, tapi belum juga diberi momongan, sampai saya menikah dan melahirkan anak pertama. Dara sudah ikhtiar, usaha, dan Do'a tapi waktu itu Allah belum kasih. 

Saat mereka resmi pindah kembali ke Jakarta, tahun 2015, dengan tetap mengupayakan, akhirnya sekarang Dara jadi Bumil, usia kandungan cababy-nya dara juga sudah masuk 12 minggu. 

"Aku belum gembar-gembor nih, kata mamaku, cukup yang dekat-dekat aja dulu yang tau... Kan janinnya masih muda jadi kalem aja dulu... Ehhehe" ungkap Dara. 

Disampingnya ada Ikmal, suami tercintanya, "Tau gak Qiah... Saya waktu itu lagi di backstage tiba-tiba dikirimin foto hasil testpacknya, ada dua garis merah terang!!! saya langsung sujud syukur tuh waktu itu."

Senangnya melihat mereka menceritakan detik-detik kebahagiaan baru dalam kehidupan mereka.
"Saya harus belajar banyak nih sama Qiah, utamanya tentang nutrisi ibu hamil, hehehe" Dara mengaku belum merasakan morning sick yang begitu berat yang sebiasanya dialami ibu-ibu hamil muda, ya namanya tiap ibu berbeda reaksi. Dara tetap menjalani aktifitasnya seperti biasa, tentunya dengan harus mawas diri, secara sudah ada dua denyut jantung dalam tubuhnya. Ikmal juga pastinya akan jadi suam yang siaga. Kami bercerita banyak hal tentang nutrisi dan gejala ibu hamil. Juga membahas tentang persiapan menjadi orang tua, haruskah kita siap menjadi orangtua? mengingat usia kami masih bisa dibilang muda-mudi (maunya*) tentu banyak kekhawatiran yang mengusik juga. Bisakah kami menjadi orangtua yang baik untuk anak-anak kami kelak?

Sememamangnya, saat ditanyai tentang siapkah kita menikah, saat itu pertanyaan yang mengikutinya juga adalah, siapkah kita mengurus rumah tangga? dan sememangnya juga seorang wanita dinikahi karena kelak darinya lah lahir generasi-generasi penerus. 

Saya sadar betapa mempersiapkan diri menjadi orang tua yang baik tidaklah mudah, teori dan praktek dalam kehidupan nyata bisa jadi sangat berbeda jauh. Kesiapan psikologis dan mental sangat menentukan keberhasilan seseorang melewati masa-masa sulit dalam tugas menjadi orang tua. bertanggung jawab dan total dalam mencurahkan kasih sayang kepada keluarga serta buah hati. 
Hamil dan menjadi orangtua merupakan dambaan bagi mereka yang sudah membina rumah tangga. Dan kita akan benar-benar mengerti kasih sayang orantua kita sampai setelah kita sendiri menjadi orangtua :) Dimulai dari persiapan kehamilan sampai kelahiran. Selamat menikmati proses menuju kesiapan menjadi orangtua ya Dara-Ikmal dan teman-teman yang sedang mengandung ^_^ semangat! semoga sehat selalu.
wassalam ^_^
2 comments on "Harus Siap Menjadi Orangtua"
  1. Ikut seneng alhamdulillah. Saya ikutan senyum baca ini. Moga kehamilan Mba Dara sehat selalu. Aamiin :)

    ReplyDelete

Auto Post Signature