32W Pregnancy : Jemput Suami

07 April 2015
Assalamualaikum wr.wb
huaaaaaaaaaa sudah April ya, hhe long weekend kemarin keasyikan nih sampe lupa nge blog lagi ihihi. tapi sudah ada sih nyempil di draft aktifitas2ku selama longweekend ini. yang pertama inih... jemput suami yang datang dari Jakarta. yeaaayy senangnya didalam dan diluar hati hha. 
ini kali kedua kami menjalani LDM (Long Distance Marriage) alasannya selalu sama, karena hamil dan mau lahiran di Makassar aja, jadi usia kehamilan masuk 6 bulan kemarin saya mudik dan meninggalkan suami sendirian untuk keep stay di Jakarta demi tugas dan baktinya pada Negeri hehe. tahun lalu biasanya suami pulang tiap bulan, tahun ini suami melangkahi sebulan tidak pulang dulu nanti pas di awal april baru bisa datang karena bulan Maret kemarin tidak ada tanggal merah merona kan uhuhu hitam semua kecuali sabtu-minggu aja!
well akhirnya sudah ada kabar suami akan pulang long weekend ini. yihaaay.. hari itu, Rabu siang 31 Maret saya langsung prepare mau jemput suami. nyetir sendiri :) sekarang kehamilan sudah masuk usia 32 minggu, terimester tiga. masih aktif nyetir sendiri kemana-mana. tidak sendiri juga sih perginya, tapi ada sepupu yang menemani disamping, tapi sepupuku tidak bisa menyetir hihi jadi deh saya menyetir. dan jug apaling penting diingat, harus seizin suami, agar suami bisa mendoakan kita istrinya tercinta untuk senantiasa diberi keselamatan di jalan. nah soal ibu hamil menyetir ini saya juga sekalian mau berbagi pengalaman saya. hamil pertama saya juga aktif menyetir mobil sendiri, hamil kedua juga kini. perjalanan dari rumah ke bandara memakan waktu 90 Menit
alhamdulillah perjalanan aman dan lancar. tidak ada kendala apa-apa selama saya menyetir. mungkin juga sudah dari kebiasaan ya. perbedaan cara menyetir saya saat belum hamil dan setelah hamil, itu paling utama di kecepatannya. waktu belum hamil kalau nyetir ya suka rada buru-buru, main tancap nyelip-nyelip hihihi kalau saat hamil, lebih santai, kecepatan standart aja di 40-60km/jam. tapi kalau jalanan lagi kosong masih bisa kontrol kecepatan 80-100km/jam di jalan tol, ambil arah kiri tapi sengan catatan tidak melambung kendaraan yang dengan kecepatan hampir sama. alasan nancap gasnya saat jalanan kosong itu agar supaya cepat sampai dan tidak kelamaan duduk hehe. tapi memang harus Hati-hati sekali. 
sebelum tiba dibandara saya dua kali singgah di jalan, makan dan membeli cemilan hhe kalau nyetir saya mengupayakan selalu ada makanan di mobil yang bisa dikunyah biar perut gak kosong dan memicu mual nanti. pilihan saya selalu roti-rotian. minuman juga, air putih utamanya biar gak dehidrasi dan punggung juga tidak pegal sebab kekurangan cairan karena kelamaan duduk. 
tiba dibandara pukul 13.00 wta sementara pesawat suami dijadwalkan landing jam 14.00 jadi saya menunggu dulu. memang sengaja menunggu biar bisa turun sebentar dari mobil merengangkan otot2, selonjorkan kaki. nunggunya di halaman parkir bandara. nanti dapat telpon suami baru langsung cuss lagi turun ke tempat penjemputan, pickup area.
flowery dress by +Lya Sunrise stone black bag from @zigzagbatam 
sisa beberapa menit lagi dari yang dijadwalkan, eh ternyata suami sudah menelpon kalau dirinya sudah jalan keluar ke pickup area. langsung deh saya cuss lagi sampai di pickup area melihat sosok pria gagah yang dua tahun memiliki hati dan jiwaku, berdiri melambaikan tangannya padaku... (eh kok jadi lebay ya... haha maklum sebulan gak berjumpa :D) pengennya langsung menghamburkan rasa rindu di bandara meluk gitu hahah tapi banyak orang, romance not for public :p setelah salim akhirnya gantian, suami yang nyetir hehehe. ibu hamil santai bae di samping rebahan.
Hamil mestinya tidak menghalangi kaum hawa untuk mengemudi sendiri. Banyak yang bilang, ibu hamil tidak dianjurkan untuk menyetir mobil. soalnya, menyetir mobil tergolong aktivitas berisiko tinggi. sebenarnya perlu diketahui, kan ibu hamil bukan perempuan yang lagi sakit. Asalkan tidak menganggu kehamilan, ibu justru disarankan untuk tetap melakukan aktifitas seperti biasa loh. Ibu hamil boleh saja mengemudi sendiri, asalkan menyadari kondisi fisik dan mentalnya. tapi kalau ibu hamil sedang mengalami pendarahan, fisik lemah dsb, sebaiknya jangan. Karena tubuhn sedang dalam keadaan tidak fit, dan itu yang akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan tentunya. saya juga tau kondisi diri terhadap kehamilan, seperti pas awal tiba di Makassar, di diagnosa ketubah sedikit jadi gak boleh beraktifitas dulu harus bedrest total. kalau terpaksa harus keluar rumah, paling minta bantuan sepupu untuk bantu sopirin. jadi tergantung penjagaan diri masing-masing lah.

Biasanya secara fisik, fase rawan pada kehamilan itu saat berusia 3 bulan, terimester pertama karena janin masih dalam proses pembentukan dan belum menempel kuat dirahim. kalau saya Alhamdulillah pada terimester pertama bisa berhasil baik-baik saja saat mengendarai mobil sendiri. tapi Biasanya kan kita akan mengalami morning sickness saat terimester pertama, selama kondisi tubuh sedang tidak fit, karena gangguan mual dan muntah ini, lebih baik tidak menyetir sendiri ya.

kalau merasa MorningSickness sudah lewat, bisa menyetir sendiri asalkan : 
  • Isi perut dulu sebelum berangkat. Perut kosong bisa memicu rasa mual.
  • Bawa cemilan untuk menemani perjalanan, misalnya roti, biskuit, buah-buahan yang siap makan. Jangan lupa membawa minum, utamanya air putih.
  • kalau tidak ada makanan, saya biasanya mengulum permen jahe untuk menghilangkan mual.
  • Jika menyetir sendiri tiba-tiba ingin muntah, pusing atau keluhan lainnya, segera tepikan kendaraan. atau kalau liat cafe mampir aja dulu minum juice alphukat atau juice jeruk dan makan lagi. heheh.. Jika kondisi parah, hubungi keluarga yang bisa datang bantuin nyetir.
  • Jangan lupa untuk tetap rutin periksa dan tanya-tanya dokter tentang kondisi kesehatan kandungan dan kondisi fisik sendiri.
  • kalau mau, tidak mengapa juga berhenti beberapa kali sekitar 10-15 menit, khususnya kalau tulang belakang dan bagian belakang tubuh mulai pegal.
  • Turunlah dari mobil, jalan-jalan sebentar dan lakukan peregangan serta hal-hal lain yang membuat Anda relaks.
  • Agar tidak pegal, ganjal pinggang Anda dengan bantal.
  • Jika duduk di kursi depan, geser kursi kearah belakang agar kaki lapang.
  • Stres karena macet?! Tangkal perasaan kesal, bosan, dan tertekan dengan memutar lagu favorit atau mendengar radio. Stres yang berkepajangan bisa memicu kontraksi. Jika perlu, menepilah sejenak di sisi jalan yang memungkinkan. Biarkan kepadatan kendaraan berlalu, tak dilarang menikmati secangkir minuman hangat di kedai teh terdekat.
Sedangkan secara mental, yang mengetahui siap atau tidaknya, baik atau buruknya kondisi adalah sang ibu sendiri. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil diantaranya faktor mood, emosional, dan stres. Pada saat ibu sedang mengalami stres, sebaiknya jangan mengemudi karena beresiko sang bayi akan mengalami kontraksi tentunya, dan ini berakibat si ibu mengalami kejang-kejang dan mules. Biasanya timbulnya stres ini disebabkan oleh kondisi jalan yang sedang macet. Kalau begini lebih baik tidak usah mengemudi. ada ibu hamil yang di tiap terimesternya selalu kuat, lincah dan jagoanlah... ada juga ibu hamil yang lemah tak berdaya, karena tiap kehamilan itu berbeda pada tiap ibu. namun tenang... berkahnya sama dari Allah SWT. insyaAllah diberi kekuatan dan keselamatan :) semoga sehat selalu. aamiin

sumber bacaan : disini , disini, dan disini

Post Comment
Post a Comment

Auto Post Signature