this our 2013

07 January 2013
Euphoria tahun baruan masehi masih cetar membahana di musim ini… 
semua pada jalan kepusat kota . niatnya pun macam-macam, ada yang niat Cuma liat kembang api sambil jalan-jalan sama keluarga, ada yang niat foto-foto dan lain sebagainya. 

Memang merayakan apa saja itu urusan masing-masing orang tapi ada batasan-batasan perayaan yang harus di jaga. Sebagai muslim tentunya, kita tau kalau tahun baru hijriah kita sudah lewat yang artinya kita harus berhijrah, harus move on dari semua kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat di masa lalu. Harus punya resolusi yang lebih baik kalau harapan di tahun lalu belum terwujud, maka kita harus tetap gencar mewujudkannya. Gencar juga mencari hikmahnya. Sembari tetap berusaha dan berdoa kepada Allah.

Ada satu yang membingungkan kenapa euphoria malam pergantian tahun di lakukan dengan menembakkan kembang api ke langit. Dan tentunya kita tau juga kan harga kembang api itu puluhan ribu, cantik sih dilangit kelihatannyaa seperti bunga. Tapi kalau dipikirkan, untuk apa ya? Apa coba manfaatnya selain indah dimata dan kenapa musti pada saat pergantian tahun diheboh2kan? Saya akhirnya coba searching di internet asal muasal kembang berapi itu dan apa tujuan adanya kembang api . buat apaan ? hohohohoh dan ini dia yang saya temukan dari www.pantonanews.com



Sejarah kembang api bermula dari China. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak yang secara tidak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yang ada di dapurnya, yaitu garam peter atau KNO3 (kalium nitrat), belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal). Ternyata, campuran ketiga bahan tersebut merupakan bubuk mesiu yang mudah terbakar. 

Jika mesiu dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya,kemudian sumbu itu dibakar,  maka mesiu itu akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras. Petasan ini kemudian dipercaya dapat mengusir roh jahat. Kemudian petasan jenis ini dipakai juga pada perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan. 

Dikemudian hari dibedakan antara kembang api dan petasan. Kembang api akan melesat ke udara begitu sumbunya dibakar, sedangkan petasan hanya mengeluarkan suara ledakan tanpa diiringi pancaran api berwarna-warni. 

Pada perkembangannya, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api berwarna- warni, seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Warna merah berasal dari strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal dari barium, dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. 

Star inilah yang menentukan warna dan bentuk bila kembang api itu meledak nantinya. Kumpulan star dimasukkan ke dalam silinder yang terbuat dari kertas atau plastik. Kemudian dimasukkan pula bubuk mesiu serta sumbu untuk menyalakannya. 

Di Indonesia, munculnya petasan itu bermula dari tradisi Betawi yaitu pada saat pernikahan orang Betawi yang pada umumnya menggunakan petasan untuk memeriahkan suasana dengan meniru orang Tionghoa yang memang banyak bermukim di sekitar mereka. Kembang api yang sudah masuk ke wilayah Indonesia kebanyakan dari negara Hong Kong, China, dan Taiwan. Ketiganya dikenal sebagai pengekspor kembang api dunia.

 



Post Comment
Post a Comment

Auto Post Signature